Ngomong-ngomong soal investasi yang ramah buat pemula, pasti kamu tidak asing dengan reksadana. Instrumen yang satu ini dianggap sebagai investasi yang ideal buat pemula karena tidak perlu memahami pengetahuan secara mendalam soal obligasi dan saham.
Meski begitu, reksadana juga punya resiko yang harus kamu pertimbangkan. Plus, pastikan kamu juga menentukan strategi yang tepat agar bisa memaksimalkan keuntungannya. Setidaknya kamu mengetahui beberapa langkah dasar cara investasi reksadana yang kami kupas berikut ini.
Pahami dan Riset Dulu
Meskipun resiko di reksadana ini tidak sebesar instrumen lain, tetap saja kamu perlu pengetahuan dan riset terlebih dahulu. Dalam dunia reksadana sendiri, ada beberapa produk yang bisa kamu sesuaikan. Kalau dikategorikan berdasarkan jenis, ada beberapa jenis reksadana yang bisa kamu pilih:
- Reksadana Pasar Uang – Instrumen jangka pendek seperti obligasi dan deposito. Kalau kamu mencari investasi dengan resiko yang sangat rendah, reksadana pasar uang adalah jawabannya.
- Reksadana Pendapatan Tetap – Kalau kamu pengen hasil yang lebih stabil, kamu bisa mempertimbangkan jenis reksadana pendapatan tetap. Jadi nanti sebagian besar dana kamu investasikan ke obligasi.
- Reksadana Saham – Kalau kamu sanggup dengan resiko yang lebih tinggi dan ingin cuan lebih besar, tentu saja reksadana saham adalah jawabannya.
- Reksadana Campuran – Reksadana ini menggabungkan obligasi, saham dan pasar uang. Reksadana ini sangat cocok untuk investor yang ingin keseimbangan antara keuntungan dan resiko.
Mulai Dari Nominal Kecil Dulu
Karena di sini posisimu masih baru dan belum mempelajari investasi lebih dalam, mulailah dengan nominal lebih kecil dulu. Ini akan membantumu memahami bagaimana cara mengelola uang dengan benar dan meminimalisir resiko. Soalnya kamu bisa saja berhadapan dengan resiko penurunan dan kehilangan nilai kapan saja. Jadi nanti kalau kamu menghadapi hal yang diluar dugaan, kamu bisa menerima batas toleransi tersebut. Apa lagi jenis reksadana ini ada beberapa macam dengan resiko yang bervariasi.
Tentukan Tujuan Investasi
Ketika kamu memutuskan untuk berinvestasi, tentunya di kepalamu sudah tertanam apa tujuanmu. Jadi tidak hanya biar kaya saja. Kamu harus menentukan tujuan secara spesifik. Tujuan ini juga harus bisa diukur.
Nah, misalnya kamu ingin menikah 5 tahun kedepan, jadi kamu mempersiapkan budget pernikahanmu ini dengan cara diinvestasikan. Atau, kamu sedang mempersiapkan dana untuk beli rumah, pendidikan anak, pensiun dan masih banyak lagi. Kalau tujuanmu sudah jelas, nanti akan lebih mudah dalam mengatur jenis reksadana dan menetapkan jangka waktu investasi.
Pahami Profil Resiko

Seperti yang kami sebutkan di artikel sebelumnya, ada beberapa jenis profil resiko yang wajib dipahami oleh setiap investor. Jadi nanti kamu bisa tentukan sendiri kamu mau ambil potensi resiko yang mana. Kebanyakan investor pemula lebih suka ambil resiko yang kecil sambari belajar soal seluk-beluk investasi. Nah berikut ini adalah beberapa profil resiko yang harus kamu pahami.
- Profil Konservatif – Ini cocok banget buat kamu yang tidak suka ambil resiko tinggi. Jenis reksadana yang cocok untuk resiko konservatif misalnya reksadana pendapatan tetap dan pasar uang.
- Profil Moderat – Kalau kamu mempertimbangkan potensi keuntungan yang lebih besar, kamu bisa mencoba reksadana campuran. Namun untuk profil resiko reksadana seperti ini tentu saja lebih besar.
- Profile Agresif – Bila kamu sudah resisten dengan resiko, maka tidak ada salahnya mencoba mengambil jenis instrumen reksadana dengan profil agresif. Kamu bisa memilih reksadana saham supaya mendapatkan keuntungan maksimal.
Memilih Manajer Investasi
Bila sudah paham resiko dan jenis reksadana, selanjutnya kamu kudu paham banget yang namanya manajer investasi. Manajer investasi ini perannya sangat penting dalam menentukan keberhasilan investasimu. Kamu wajib mencari manajer investasi yang punya reputasi baik dengan track record yang bagus. Kemudian baru kamu memilih produk reksadana sesuai dengan profil resiko yang siap kamu tanggung.
Buka Rekening Investasi
Dalam membuka rekening investasi, kamu bisa melakukannya lewat beberapa cara. Kamu bisa mendaftar lewat beberapa perusahaan manajemen investasi, bank atau sejumlah platform investasi online.
Sisihkan Dana Secara Rutin
Pastikan kamu menyisihkan dana sesuai dengan kemampuan. Kamu juga bisa mempertimbangkan investasi berkala yang bersifat auto-debit supaya kamu lebih disiplin lagi dalam menabung. Kamu bisa memanfaatkan strategi dollar-cost averaging supaya investasi bisa dilakukan secara konsisten.
Diversifikasi Portofolio
Supaya resikonya lebih minimal, kamu bisa memilih beberapa jenis reksadana. Jadi jangan menaruh semua dana pada satu tempat saja. Kamu bisa disebarkan ke berbagai jenis platform, jenis reksadana, dan lainnya. Ini tujuannya untuk menutupi kerugian. Misal kamu membagi keuntungan investasi ke reksadana pasar uang. Lalu membaginya lagi di reksadana pendapatan tetap dan saham. Nah, dengan cara ini saat kamu mengalami kerugian, kamu bisa mengandalkan jenis investasi yang lain.
So, setelah memahami strategi di atas. bagaimana menurutmu? Kamu mau pilih jenis reksadana yang mana?