Investasi

Kesalahan Umum Investasi Yang Dilakukan Oleh Pemula

31
×

Kesalahan Umum Investasi Yang Dilakukan Oleh Pemula

Sebarkan artikel ini
Kesalahan Umum Investasi

“Ah, boncos mulu! Males investasi. Mending tabung aja aman!”

Eits! Pasti sering kepikiran ini, kan! Wajar, kok! Hal ini terjadi karena sebagai investor banyak sekali yang kerap melakukan kesalahan yang tidak perlu. Mengalami kerugian sebagai investor pemula itu hal yang wajar, kok! Yang penting intinya di sini bukan uang dapur yang dipakai. Sudah pasti trauma ketika mau investasi lagi karena kapok rugi terus. Padahal kalau mempelajari pondasi berinvestasi akan jauh lebih mudah. Jadi, kamu tidak akan melakukan sejumlah kesalahan berikut ini. 

Berpatokan Pada Informasi Yang Nggak Kredibel 

Ini kesalahan umum yang kerap dilakukan investor pemula. Cepat banget panik kalau dengar diskusi atau influencer yang membicarakan berbagai kabar yang berakibat pada performa portofolio kamu. Padahal, di dunia investasi ini informasi bisa menyebar seperti wabah. Bahkan harga saham bisa berubah dalam hitungan menit saja setelah mendengar kabar terbaru. 

Dalam hal ini sebaiknya kamu harus tenang dulu dan pahami situasi sekarang. Jangan langsung panik dan mengambil keputusan yang jelas-jelas bikin rugi. Tarik informasi ini dari sumber yang kredibel dan cobalah diskusi dengan yang ahli.

Menaruh Semua Telur Dalam Satu Keranjang 

Ada nggak sih yang suka menaruh semua dana dalam satu instrumen saja? Padahal ini bahaya, loh! Kalau suatu hari kamu mengalami kerugian, kamu bisa boncos banget. Inilah yang kerap bikin investor pemula merasa trauma dan tidak mau investasi lagi. 

Kunci investasi yang sukses itu ada pada diversifikasi. Tidak peduli seberapa yakin kamu dengan sebuah perusahaan, tentu suatu hari akan ada satu faktor yang bisa mempengaruhi pasar. Misal, nih kamu menaruh uangmu semuanya di saham Nvidia yang notabene sekarang menjadi salah satu perusahaan teknologi yang berada di atas angin. Tapi, suatu hari kamu mendengar kabar kompetitor Nvidia yang membuat harga sahamnya menurun tajam dan tergerus. Nah, karena uang kamu ditaruh di sana semua, sudah pasti kamu bakal rugi banget karena kamu menaruh semua resiko di suatu perusahaan. 

Kalau bisa, bagi aset kamu ke beberapa area seperti obligasi, saham, reksa dana, sampai emas. Kalau bisa sebar juga di beberapa negara karena kalau suatu hari ekonomi sedang goyang, finansialmu juga tetap aman. 

Terlalu Banyak Perputaran Investasi 

Kesalahan Umum dalam berinvestasi

Kebanyakan investor tidak sabar dalam berinvestasi. Padahal sabar dan konsisten itu kunci mutlak biar sukses. Akhirnya apa? Mereka kerap berganti elativet, aplikasi investasi dan masih banyak lagi. Akhirnya, efek yang dihasilkan adalah kamu justru semakin jauh dalam meraih tujuan finansialmu. Ini karena kebanyakan investor tidak analisa dulu dan kurang berhati-hati dalam mengambil keputusan. So, jangan mudah tergoda dengan perputaran investasi yang berlebihan. Nggak sehat juga! Cukup pilih beberapa yang terlihat stabil dan kuat baru kamu diversifikasi. 

Fokus Jangka Pendek 

Ini juga kerap jadi kesalahan para investor pemula. Selain loncat sana sini, investor pemula justru sangat khawatir dengan fluktuasi nilai elativet investasi. Ketika harga sedang turun, mereka malah langsung menjual elat demi menyelamatkan diri dari kerugian. Padahal kalau dipikir lagi hal ini sebenarnya tidak perlu dilakukan. Masih ada peluang kok pasar itu bakalan menguntungkan. Hanya nggak perlu panik aja. Lebih baik kamu fokus dan sabar dulu. 

Nggak Punya Tujuan Jelas 

Sebenarnya tujuan investasi itu apa, sih? Apakah buat kaya? Ya, bisa! Tapi kalau cuma embel-embel kaya saja tidak jelas tujuannya. Terlalu general! 

Kamu perlu menentukan tujuan spesifik investasi supaya lebih terarah dalam mengambil keputusan. Misalnya kamu ingin menyiapkan dana pensiun, pendidikan anak, sampai membeli rumah. 

Kalau kamu punya tujuan yang jelas dalam menentukan strategi investasi yang tepat, tentu saja hal ini bisa kamu capai. Plus, tujuan investasi ini juga membantumu dalam menilai kinerja portofolio supaya kamu bisa menentukan momentum yang tepat; kapan menjual aset dan kapan beli. 

Tidak Realistis 

Nah, ini juga salah sebenarnya! Banyak sekali investor pemula yang suka muluk-muluk dan tidak menimbang resiko baik-baik. Kadang investor juga terlalu optimis dengan resiko sehingga gagal dalam mengambil keputusan. 

Untuk itu, pastikan kamu selalu melihat dan memahami batas toleransi resiko yang bisa kamu ambil saat berinvestasi. Jangan hanya fokus pada potensi keuntungan saja sehingga nanti kalau tiba-tiba mengalami kerugian, tidak akan mengalami kekecewaan yang mendalam. 

Malas Riset 

Berinvestasi bukan hanya soal apa yang sedang trending saja, tapi berhubungan dengan riset. Pahami perusahaan, situasi politik dan kebijakan, dan berbagai faktor lain yang berpengaruh. Plus kamu juga harus paham tujuan, modal dan toleransi resikomu supaya kamu bisa mencapai tujuan finansial yang diinginkan. 

Yang terakhir, selalu pakai uang dingin. Penggunaan uang dapur ini menjadi hal yang sangat berbahaya karena kamu tidak siap dalam menghadapi resiko. 

Bagaimana? Kira-kira apa lagi kesalahan yang kerap dilakukan investor pemula? Atau kesalahan apa yang kamu lakukan dulu sehingga mengalami kerugian?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *