Apa kamu juga mulai tertarik sama dunia investasi? Kalau iya, maka kamu tidak sendirian, sebab sekarang makin banyak orang yang sadar pentingnya mengelola uang, bukan cuma ditabung tapi juga dikembangkan. Entah lewat saham, reksadana, kripto, sampai properti, semua keliatan menjanjikan. Tapi, di tengah semangat jadi “investor cerdas”, ada satu hal yang wajib banget kamu waspadai, yaitu investasi bodong.
Investasi bodong itu ibarat jebakan Batman, yang menggiurkan di awal, tapi bisa bikin dompet nangis di akhir. Yuk, simak baik-baik tips supaya kamu nggak sampai tertipu.
Tips Menghindari Investasi Bodong
Biar tidak terjebak di investasi bodong, kamu bisa mengikuti beberapa tips berikut ini:
Jangan Malas Buat Riset
Ini langkah pertama dan paling penting, kamu harus lakukan riset mendalam.
Sebelum kamu transfer uang atau klik “investasi sekarang”, luangkan waktu buat cari tahu siapa yang nawarin investasi itu. Cek latar belakang perusahaannya, siapa pendirinya, track record-nya gimana, bahkan review dari orang lain juga penting.
Kalau mereka ngaku punya izin resmi, jangan langsung percaya. Cek langsung di situs OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau lembaga resmi lain. Ingat ya, penipu juga pinter. Mereka bisa bikin website atau brosur yang kelihatan profesional padahal abal-abal.
Dan satu hal lagi yang tidak kalah penting, kalau ada yang nawarin imbal hasil 10% per bulan TANPA RISIKO, udah deh, tinggalin aja. Kalau kedengaran terlalu indah untuk jadi kenyataan, ya mungkin karena itu emang nggak nyata.
Pastikan Legalitasnya Jelas
Investasi yang sah itu harus terdaftar dan diawasi oleh otoritas keuangan resmi. Di Indonesia, lembaga yang bertugas mengawasi kegiatan keuangan adalah OJK. Kalau kamu ditawari investasi, pastikan dulu perusahaan atau orang yang nawarin itu punya izin resmi dari OJK atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Gimana caranya?
Kamu bisa cek langsung di website OJK melalui cek daftar investasi bodong yang mereka update secara berkala. Jangan cuma percaya karena teman atau saudara kamu juga ikut. Karena kalau ujung-ujungnya bodong, yang rugi tetap kamu sendiri.
Waspadai Janji Manis yang Nggak Masuk Akal

Siapa sih yang nggak tergoda denger janji “cuan besar dalam waktu singkat”? Tapi di dunia nyata, semua investasi pasti ada risikonya. Kalau ada yang bilang uangmu bisa berkembang 30% dalam seminggu tanpa risiko, itu udah jadi tanda bahaya.
Jangan buru-buru tergiur. Bandingkan dulu dengan return wajar dari instrumen resmi seperti deposito, reksadana, atau saham. Biasanya, return yang masuk akal tuh nggak jauh-jauh dari 5–20% per tahun, bukan per bulan, apalagi per minggu.
Gunakan Sumber Informasi yang Terpercaya
Zaman sekarang informasi gampang banget diakses, tapi jangan asal percaya sama review atau testimoni yang kamu lihat online. Banyak penipu yang sengaja sebar testimoni palsu buat bangun citra positif.
Makanya, pastikan kamu mengandalkan situs resmi, media yang kredibel, atau sumber dari komunitas investasi yang terpercaya. Kalau perlu, kamu juga bisa ikut grup diskusi atau tanya langsung ke teman yang udah paham soal investasi.
Hindari Skema Ponzi yang Berkedok Investasi
Kamu mungkin pernah dengar soal skema Ponzi. Ini adalah modus di mana uang dari investor baru dipakai buat bayar “keuntungan” investor lama. Awalnya sih keliatan aman, tapi lama-lama bakal kolaps karena sistemnya nggak punya bisnis nyata atau sumber pendapatan yang jelas.
Ciri-ciri skema Ponzi biasanya nawarin bonus kalau kamu ngajak orang lain buat ikut. Jadi berasa kayak MLM yang dibumbui janji investasi. Kalau kamu mulai curiga model bisnisnya nggak jelas, langsung angkat kaki aja deh. Jangan sayang-sayang.
Jangan Asal Kasih Data Pribadi
Penipu nggak cuma ngincer uangmu, tapi juga data pribadimu. Jangan gampang ngasih nomor KTP, rekening, atau bahkan data kartu kredit ke pihak yang nggak jelas. Apalagi kalau mereka maksa atau pake alasan “verifikasi cepat”.
Kalau kamu merasa ragu, jangan ragu buat konsultasi ke penasihat keuangan yang resmi dan berizin. Mereka bisa bantu kamu menilai apakah suatu tawaran masuk akal atau enggak. Lebih baik keluar duit sedikit buat konsultasi daripada kehilangan banyak karena tertipu.
Investasi bisa jadi alat luar biasa buat membangun masa depan keuangan yang lebih baik. Tapi di balik peluang itu, selalu ada risiko, terutama dari investasi bodong yang semakin kreatif modusnya.
Kunci utamanya adalah jangan terburu-buru, jangan malas riset, dan jangan tergiur janji palsu. Lebih baik ketinggalan investasi bagus daripada masuk ke investasi yang bikin kamu rugi besar. Ingat, kamu kerja keras buat ngumpulin uang. Jadi pastikan uang itu juga ditempatkan di tempat yang aman, sah, dan masuk akal. Tetap waspada ya!