Kalo gaji masih UMR, pasti sering banget merasa galau, kan, antara memilih nabung dulu atau investasi dulu. Investasi kalau tidak dimulai dari sekarang takutnya nanti telat dan keuntungan tidak bisa maksimal. Tapi kalau tidak punya tabungan juga pasti bakalan pusing karena takutnya butuh dana di saat yang mendesak.
Tentu saja, dalam hal ngomongin duit ada yang namanya prioritas. Selain itu, kamu harus memahami perbedaan antara menabung dan investasi. Apa lagi kalau sudah berhubungan dengan dana darurat. Terus kira-kira mana yang harus didahulukan?
Perbedaan Antara Menabung dan Investasi

Dua hal ini memang merupakan hal yang berbeda jauh. Keduanya kerap digunakan untuk mencapai tujuan finansial sesungguhnya. Walau begitu tetap saja ada hal yang wajib kamu pahami agar bisa menentukan mana yang wajib kamu prioritaskan. Berikut adalah perbedaannya:
Fungsi Menabung dan Investasi
Meskipun keduanya sama-sama berbicara soal menyimpan uang, tapi tujuannya tetap saja berbeda. Dalam konteks menabung, orang menyimpan uang dalam bentuk tabungan gunanya agar bisa digunakan untuk keperluan tertentu di masa depan. Jadi mengumpulkan uang sedikit-demi sedikit di waktu tertentu dan kerap disimpan dalam sebuah instrumen yang mudah sekali untuk diakses dan digunakan oleh pemilik.
Nah, investasi sendiri merupakan kegiatan penanaman modal yang nanti tujuannya bisa menambah nilai uang tersebut dalam jangka waktu tertentu. jadi sudah pasti di sini tujuan utamamu adalah mendapatkan keuntungan.
Jenis Produk Tabungan dan Investasi
Karena tujuannya berbeda, tentu saja produknya juga berbeda. Kalau kamu menabung, biasanya kamu akan menaruh uang kamu di bank dan meminta mereka untuk menyimpan uangmu agar nanti bisa kamu gunakan setiap waktu. Biasanya tabungan ini bisa berbentuk tabungan biasa yang mana kamu menyimpan uangmu dalam sebuah akun tabungan, deposito atau tabungan berjangka.
Nah, untuk bagian investasi sendiri, produknya sangat beragam. Jadi dimulai dari logam mulia, reksadana, saham, obligasi dan yang lainnya. Jadi tentu saja hal ini hadir dalam spesifikasi, kelebihan dan kekurangan masing-masin. Sehingga, kalau kamu ingin menggunakan instrumen investasi ini juga harus bergantung pada situasi, kondisi dan tujuan finansialmu baik itu jangka panjang atau jangka pendek.
Akses Tabungan Dan Investasi
Kalau tabungan aksesnya jauh lebih mudah. Kamu bisa mengambilnya kapan saja dan dimana saja. Jadi kalau kamu mau nabung di celengan atau di bank, kamu bisa mengambilnya kapan saja.
Nah, untuk investasi ini lebih sulit kalau kamu mau mengakses uang kamu. Penarikan uang hasil investasi ini jauh lebih sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi hal ini bergantung pada jenis instrumen yang digunakan. Secara umum, kamu bisa mengakses dana di instrumen investasi sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
Resiko Yang Ditanggung
Baik itu menabung atau investasi, semuanya memiliki resiko. Hanya saja besaran resikonya berbeda. Apa lagi investasi yang notabene resikonya lebih besar dari menabung. Apa lagi kalau menabung secara konvensional yang mana tidak perlu terpotong oleh biaya admin.
Bunga Yang Diberikan
Perlu kamu ketahui, semakin tinggi resikonya, maka semakin besar return yang didapatkan. Itulah mengapa investasi selalu jadi pilihan untuk orang yang ingin menambahkan kekayaan. Sementara menabung sendiri profitnya tidak terlalu besar, tapi resikonya rendah.
Jadi Mana Yang Didahulukan Menabung Atau Investasi?
Berbicara soal pilihan antara investasi dan menabung memang pilihan yang sulit. Apa lagi investasi ini benar-benar membutuhkan kesabaran yang ekstra. Meski demikian, kamu harus bisa memilah kepentingan utama dan dalam hidup sudah pasti kamu ingin aset yang mudah dicapai dulu. Apa lagi kalau soal kebutuhan dana darurat. Dalam hal menabung, dana darurat ini mirip seperti tabungan tapi lebih bersifat sebagai dana rahasia yang bisa kamu pakai ketika kepepet. Jadi pondasi keuangan itu harusnya ada dua; cashflow/arus kas dan dana darurat.
- Arus Kas – Kamu harus memastikan dulu bahwa dana yang masuk lebih banyak dari dana yang keluar. Jadi kamu harus memastikan ini sehat dulu. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.
- Dana Darurat – Nah, seperti yang kami jelaskan, dana darurat ini ibarat tabungan rahasia yang bisa kamu pakai saat ada kebutuhan mendadak. Misal kamu mengalami sakit mendadak atau gadget sedang rusak.
Jadi bagaimana kesimpulannya? Tentu dengan resiko investasi yang lebih besar, kamu harus punya dana darurat dulu. Idealnya 6 kali pengeluaran setiap bulan. Atau kalau mau lebih aman lagi adalah 12 kali pengeluaran per bulan. Sejumlah alasan yang harus kamu pahami agar mengutamakan tabungan dan dana darurat dulu sebelum berinvestasi adalah karena:
- Ketidakpastian hidup
- Prioritas utama
- Mencegah stres dan rasa cemas
- Bisa kamu akses kapan saja.
Jadi meskipun investasi ini memberikan return yang tinggi, tapi kamu harus siap dulu dengan resiko yang kamu tanggung. Dengan apa? Dengan arus kas yang sehat dan dana darurat yang cukup.