Investasi

Tips Melakukan Investasi Jangka Panjang – Profit Besar, Tapi Resikonya?

15
×

Tips Melakukan Investasi Jangka Panjang – Profit Besar, Tapi Resikonya?

Sebarkan artikel ini
tips melakukan investasi jangka panjang

Mempersiapkan masa depan tidak cukup hanya dengan menabung dan kerja keras saja, tapi perlu persiapan jangka panjang yang kontinyu supaya tujuan finansialmu di masa depan bisa dicapai. Nah, tujuan finansial ini bermacam-macam, misalnya persiapan dana pendidikan, dana pensiun, rumah dst. 

Terus apa yang perlu dilakukan setelah mengetahui tujuan finansial ini? Tentu saja berinvestasi sedini mungkin. Soalnya untuk tujuan jangka panjang ini kerap membutuhkan dana yang sangat besar dan tentunya menabung saja tidak cukup karena nilai mata uang kemungkinan bisa turun akibat berbagai kondisi perekonomian dan politik. Untungnya, sekarang banyak sekali instrumen investasi yang bisa kamu pilih untuk mencapai tujuanmu. Namun, tentu saja dengan strategi dan pengambilan keputusan yang tepat. Terus apa saja langkahnya?

Pahami Tujuannya Dulu

Menentukan tujuan tidak hanya sebatas mau punya dana pensiun, mau persiapkan dana pendidikan, mau ini dan itu tapi tidak bisa diukur. Ini sama saja dengan meraba-raba tapi kita tidak tahu kedalamannya. Nah, biar lebih mudah bisa dengan menanyakan beberapa pertanyaan berikut ini ke diri sendiri:

Untuk apa investasinya nanti? 

Sebagai calon investor, sudah jelas nanti harus punya tujuan mau digunakan untuk apa uangnya nanti. Seperti yang sudah kami bahas. Kamu pun pasti sudah punya angan-angan mau apa 5-10 tahun kedepan. 

Kapan Saya Butuh Uang Hasil Investasinya?

Nah, dengan menentukan rentang waktu, akan memudahkanmu nanti dalam memilih jenis investasi mana yang memberikan return terbaik dan resiko yang bisa ditanggung. Jadi nanti kamu bisa paham alokasi dana yang dibutuhkan. 

Seberapa Besar Toleransi Resikonya?

Kalau berbicara investasi, memandang peluang profit yang dihasilkan rasanya sangat tidak fair. Resiko juga harus, donk! Seluruh instrumen investasi ini sudah pasti punya tingkat resiko berbeda dan ini harus disesuaikan dulu dengan kemampuan finansial investor. 

Sumber Dana Dari Mana?

Penting banget untuk memahami sumber dana investasinya dari mana. Prinsipnya di sini jangan pakai uang dapur kalau mau investasi karena ini bahaya. Pastikan dulu kebutuhan dasar terpenuhi dan tentunya sudah punya dana darurat. 

Pemahaman Soal Instrumen Sejauh Apa?

Nah, kalau pertanyaan di atas sudah dijawab, maka selanjutnya pahami jenis instrumen yang mau dicoba ini pemahamannya sejauh apa. Kebanyakan investor yang boncos banyak ini karena kurang persiapan dalam memahami kondisi pasar. Akhirnya sering panik karena kurangnya pemahaman pada instrumennya. Efeknya apa? Pengambilan keputusan jadi sembarangan dan cenderung salah langkah. 

Buat Rencana Keuangan 

tips melakukan investasi jangka panjang

Bila sudah memahami tujuannya, sekarang kita akan membicarakan kondisi finansialnya. Investor yang cerdas pasti tahu cara mengalokasikan dana. 

Cek semua pengeluaran dan pengeluaran. Setelah itu, pastikan kamu sudah punya dana darurat setidaknya 6 bulan pengeluaran. Atau kalau mau lebih aman lagi, kamu bisa targetkan minimal 12 kali pengeluaran bulanan. Setelah kamu mengetahui rata-rata pengeluaranmu dalam satu bulan, lalu tentukan alokasi dana yang dikeluarkan untuk investasi.

Pakai Fitur Otomatis 

Kunci keberhasilan investasi terletak pada kedisiplinan diri dalam berinvestasi. Biar lebih disiplin kamu bisa memanfaatkan fitur auto debet supaya memudahkanmu untuk berada di jalur yang tepat. Plus, ini juga mencegahmu melakukan penundaan karena pengeluaran yang tidak penting. 

Pahami Resiko Investasi 

Keuntungan dari investasi jangka panjang adalah nilai uang yang terus meningkat seiring berjalannya waktu. Inilah yang mengakibatkan keuntungan investasi lebih menggairahkan. Meski demikian, investasi jangka panjang bukanlah hal yang mudah. Ada banyak resiko yang wajib dipahami oleh calon investor, misalnya:

Resiko Pasar 

Hal ini terjadi karena sentimen keuangan yang kerap disebut resiko sistematis. Resiko ini tidak bisa dihindari baik itu investasi jangka panjang atau pendek. Bahkan dalam situasi tertentu terjadi capital loss. Nah, yang mempengaruhinya biasanya isu politik, perubahan iklim politik, kerusuhan dan resesi ekonomi. 

Resiko Suku Bunga 

Naiknya tingkat suku bunga bisa berakibat pada investasimu misalnya obligasi dan pinjaman. Jadi biasanya nanti obligasi akan turun dan resiko suku bunga ini diukur berdasarkan jangka waktu obligasi. 

Resiko Inflasi 

Inflasi adalah hal yang tak bisa kita kendalikan. Karena adanya inflasi, nilai uang akan berkurang. Misal seorang investor memegang 40% dari Rp. 10 juta, kemudian terkena inflasi 5%, maka nilai uang tersebut akan hilang sebesar Rp. 2 juta per tahun akibat inflasi. 

Resiko Likuiditas 

Resiko likuiditas terjadi akibat tidak mampunya lembaga menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya bank tidak mampu membayarkan kewajiban jatuh tempo secara tunai tepat waktu. Padahal pihak ini punya nilai cukup untuk melakukan kewajiban. Sayangnya, aset ino tidak bisa dicairkan atau tidak likuid. 

Resiko Valas 

Dinamika perubahan kurs mata uang dipasaran mengakibatkan investor harus mengeluarkan jumlah uang yang lebih banyak untuk berinvestasi. 

Resiko Negara 

Ini juga bisa disebut resiko politik. Investasi bisa saja mengalami kegagalan di saat situasi sedang genting atau terjadi kerusuhan. Misalnya terjadi kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Inilah yang harus dipertimbangkan oleh investor yang ingin mendapatkan keuntungan di jangka panjang. 

So, dengan memahami cara melakukan investasi jangka panjang ini, harapannya kamu bisa menentukan mana yang pas buat situasi dan tujuan jangka panjangmu. Perlu juga untuk mengenali jenis-jenis investasi supaya bisa menemukan pilihan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *