Masa muda memang masa yang paling bergelora. Setiap anak muda sudah pasti ingin mencoba berbagai hal baru sehingga kerap kali mereka terjebak dalam perilaku konsumtif. Sayangnya, terlalu sering mengikuti gaya hidup ini justru membuat banyak anak muda mudah sekali terlilit hutang. Apa lagi sampai ada yang terjebak Pay Later hingga pinjol. Akhirnya, banyak anak muda yang sulit sekali melakukan investasi. Boro-boro investasi, dana darurat aja sering kecolongan.
Nah, biar tidak menyesal di kemudian hari, sepertinya akan sangat membantu bila anak muda tidak melakukan kesalahan yang kami bahas berikut ini.
Terlalu Impulsif dan Mengikuti Gaya Hidup
Anak mudah kerap terjebak dalam perilaku konsumerisme akibat sering melakukan pembelian impulsif. Memiliki gaya hidup memang hal yang paling seru untuk dilakukan seorang anak muda. Sayangnya banyak sekali yang terjebak FOMO tanpa memikirkan kebutuhan jangka panjangnya. Akhirnya, di akhir bulan banyak yang struggle. Bahkan banyak sekali yang nantinya menyesali kecerobohan mereka di masa muda.
Sering Ngutang
Masih ada hubungannya dengan tips sebelumnya, dengan gaya hidup yang hura-hura, anak muda seringkali terjebak dalam hutang. Mulai dari hutang teman, hutang kartu kredit, pinjol bahkan sampai Pay Later. Beban hutang ini kerap menggerus gaji di awal bulan yang ujung-ujungnya akan berakhir pada situasi gali lubang tutup lubang.
Tidak Mengatur Keuangan
Dikit dikit checkout, dikit dikit checkout! Kebiasaan ini memang boleh dilakukan kalau mampu dan keuangan sehat. Akan tetapi kalau kamu sendiri tidak paham kebutuhan bulanan, rasanya bakalan sulit untuk punya tabungan atau bahkan sekedar dana darurat.
Kebiasaan tidak mencatat pengeluaran dan pemasukan ini menjadi hal yang sangat memberatkan bagi anak muda. Tahu-tahu di pertengahan bulan uang sudah habis, dan mereka langsung hutang sana sini.
Jadi kalau kamu sering melakukan hal ini, sebaiknya mulai sekarang catatlah pemasukan dan pengeluaran. Kalau males catat pakai Excel atau buku manual, kamu bisa memanfaatkan aplikasi. Ada banyak sekali aplikasi smartphone yang membantu kamu untuk mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Bahkan lewat aplikasi tersebut, kamu bisa melihat dimana saja pos-pos yang membuatmu sering menghabiskan uang. Jadi nanti setiap bulannya kamu bisa membuat evaluasi supaya kamu tidak salah dalam menata keuangan di bulan berikutnya. Sekecil apapun pengeluarannya, sebaiknya kamu catat langsung.
Tidak Punya Dana Darurat

Setelah tidak mencatat pengeluaran, anak muda kerap tidak menyiapkan dana darurat. Padahal kita juga tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
Siapkan dana darurat dengan mengambil 5-10% dari setiap penghasilanmu. Kemudian kumpulkan secara disiplin. Idealnya untuk orang yang single sebaiknya sediakan dana darurat sebesar 3-4 kali pengeluaran bulananmu. Atau kamu bisa menargetkan minimal 6 bulan pengeluaran biar lebih aman. Untuk yang sudah berkeluarga, kamu bisa membaca tips cara mengatur keuangan keluarga dan cara mengumpulkan dana darurat di artikel kami sebelumnya.
Tidak Memiliki Asuransi
Kesalahan lain yang kerap dilakukan anak muda adalah tidak memiliki asuransi. Bahkan untuk sekedar BPJS. Asuransi kesehatan ini bakalan jadi live saving setiap orang bahkan di saat yang tak terduga karena ketika sudah sakit dan tidak memiliki asuransi atau BPJS minimal, akan sangat mahal sekali ketika mendadak sakit. Apa lagi kalau sampai membutuhkan biaya yang besar.
Tak Punya Rencana Finansial Jangka Panjang
Anak muda memang selalu hidup di masa sekarang. Ini adalah kelebihan anak muda karena mereka bisa merasakan kebahagiaan di saat ini tanpa khawatir masa depan. Sayangnya, hal ini sering kebablasan.
Boleh saja kamu memiliki hobi, gaya hidup, dan lainnya, namun pastikan bahwa masih ada hari esok. Penting sekali untuk menyiapkan masa depan dengan membangun pondasi finansial mulai sekarang. Bila tidak, pasti nanti akan sangat menyesal karena ketika sudah usia senja, kamu tidak lagi punya tabungan.
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah berinvestasi. Investasi tidak usah muluk-muluk yang besar dan mengeluarkan uang banyak. Kamu bisa mulai dari nominal yang kamu mampu. Pada dasarnya investasi ini membutuhkan kedisiplinan yang tinggi dan memiliki resiko yang harusnya bisa kamu tanggung. Jadi perhatikan aspek ini juga plus tujuanmu dalam berinvestasi.
Melakukan investasi sekarang bisa dilakukan via smartphone. Bahkan kamu bisa mulai dari Rp. 10.000 saja, tergantung kebijakan platform. Misal kamu bisa mencoba reksadana yang memungkinkanmu untuk melakukan investasi dengan jumlah kecil. Atau kalau kamu ingin menyimpan nilai uangmu, kamu bisa coba belikan emas murni batangan yang bisa menjaga nilai uang dari inflasi. Biasanya investasi emas ini cenderung stabil dan nilainya terjaga.
Nah, itulah sejumlah kesalahan yang kerap dilakukan anak muda secara umum. Kira-kira kamu sering melakukan yang mana? Atau justru sudah membangun rencana finansial yang matang?